Mata Kuliah
: Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Penulisan Makalah
SOCIAL
ENGINEERING (REKAYASA SOSIAL)
Kelas : 1-KA39
Tanggal
Penyerahan Makalah : 14 Januari 2013
Tanggal Upload Makalah : 15
Januari 2013
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
17112051
|
Siti
Fathiyah Wardati
|
|
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan syukur alhamdulillah kepada ALLAH SWT atas berkat rahmatnya saya
dapat membuat tulisan ini yang saya dapat dari beberapa sumber. Dan saya
menulis makalah tentang rekayasa sosial, rekayasa sosial itu sendiri menyangkut
merekayasa dan direkayasa untuk tujuan suatu perubahan tertentu, sehingga
menimbulkan pertanyaan bagaimana segi etiknya dalam praksis.
Rekayasa
itu sendiri sebagai alat netral, seperti pisau untuk memotong daging dan karena itu saya akan
mengulas lebih dalam tentang rekayasa sosial.
Bekasi, Januari 2013
Siti Fathiyah Wardati
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………....i
Daftar Isi……………………………………………………………………….........ii
BAB I Pendahuluan………………………………………………………………....1
BAB II Permasalahan………………………………………………………….....…3
Analisis Permasalahan……………………………………………………….......…7
BAB III Kesimpulan………………………………………………………….….....9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Masyarakat adalah
Makhluk sosial yang selalu mengalami perubahan sosial yang terjadi di kalangan
masyarakat tersebut suatu keharusan, karena tidak mungkin bertahan dalam satu
kondisi yang bersifat statis dan cenderung tetap. Karena sudah menjadi
sunatullah bahaw kehidupan ini bersifat dinamis seperti putaran roda yang suatu
saat berada dibawah dan suatu saat berada di atas. Sehingga manusia yang
menyandang sebagai khalifatullah mempunyai kewajiban merubah kondisi dirinya
sendiri, baik secara individual maupun dalam perspektif sosial.
Begitu banyak
problem-problem sosial yang terjadi di kalangan masyarakat dan kompleksitas
problem sosial terjadi di segala bidang kehidupan sosial-budaya dan politik dan
pendidikan. Sehingga di perlukan memecahkan masalah dan memperbaiki sistem
sosial yang mengarah kehidupan masyarakat yang ideal. Hal ini harus diimbangi
dengan langkah konkret yang memiliki visi misi jelas. Sehingga rencana untuk
mengubah settingan masyarakat dapat berjalan berdasarkan tujuan. Problem sosial
yang terjadi disebabkan oleh kesalahan berfikir dan mitos-mitos yang telah
berkembang dalam masyarakat dan di sinilah diperlukan suatu rekayasa sosial
untuk memecahkan masalah tersebut di perlukan agen-agen yang mampu memberikan
solusi dalam pemecahan sosial yang berperan dalam upaya rekayasa sosial yang
bersifat positif.
Dalam usaha
sebagai actor rekayasa sosial di butuhkan konsep-konsep yang menjadi dasar
dalam pergerakkan sosial. Konsep tersebut daapt di bagi berdasarkan waktu dan
cakupan efek yang ditimbulkannya yakni berupa evolusi, revolusi, reformasi, dan
metamorphosis sosial. Keempat konsep sosial tersebutlah yang menjadi dasar
perubahan sosial.
1
2. Tujuan
Makalah ini
bertujuan mempelajari makna, sebab-musabab perubahan sosial, strategi perubahan
sosial untuk perubahan sosial dan perubahan rekayasa sosial yang dikehendaki
dan dapat merubah perilaku individual dan dapat merubah set sosial dan dapat
mempertinggi umat dan untuk mengetahui cara kerja dari rekayasa sosial untuk
mengenali potensi diri, menentukan target sosial, asosiatif terhadap teori
dasar perubahan sosial dan mengerti inti masalah sosial, mengusahakan aksi
simulasi, melakukan aksi inti, evaluasi.
3. Sasaran
Merupakan
kesalahan besar jika kita membiarkan sentiment kita mencampuri kehendak alam
dengan membantu kaum yang miskin, lemah dan yang secara umum tidak kuat sampai
mereka menjadi sama nyamannya dengan kaum yang kaya, yang kuat dan bugar. Dalam
jangka panjang, membiarkan alam berkuasa akan membawa keuntungan yang paling
besar, di segenap sudut alam kita akan melihat disiplin yang sangat ketat yang
harus sedikit kejam supaya ia boleh menjadi baik dan rama.
Di sini kita
mencari jawaban dari pertanyaan siapa diri kita, apa yang kita yakini, mau
kemana diri kita kenapa yang baik itu begitu penting, mampukah kita berbuat
baik. Pada umumnya masyarakat mengharapkan perubahan sosial ke arah pencapaian
sejahteraan, kemandirian, dan keterbukaan yang mampu mengatasi problem-problem
sosial. Oleh karena itu perubahan sosial harus dapat dilakukan secara
berkesinambungan dan terencana. Dan untuk mendukung upaya tersebut diperlukan
sebuah rekayasa sosial berdasar rasa berfikir yang benar.
2
BAB
II
PERMASALAHAN
A. Pengertian Rekayasa Sosial
Rekayasa sosial merupakan campur tangan atau seni memanipulasi sebuah
gerakan ilmiah dari visi ideal tertentu di tunjukan untuk mempengaruhi
perubahan sosial bisa berupa kebaikan dan juga bisa berupa kejujuran, bisa pula
berupa kebohongan.
Selain pengertian di atas rekayasa sosial juga dapat diartikan sebagai
sebuah proses perencanaan, pemetaan dan pelaksanaan dalam konteks perubahan
struktur dan kultur sebuah basis sosial masyarakat.
B.
Sebab-Musabab
Perubahan Sosial
Pandangan hidup, pandangan dunia dan nilai-nilai seperti yang Max Weger
ungkapkan bahwa betapa pengaruhnya ide terhadap suatu masyarakat.
Perubahan sosial terjadi karena munculnya seorang tokoh atau pahlawan
yang dapat menarik simpati dari para pengikut setianya, kemudian bersama-sama
dengan simpatisan itu, sangat pahlawan melancarkan gerakan perubahan untuk
mengubah masyarakat.
Sumber-sumber perubahan juga bisa disebabkan oleh kemiskinan sebagai
problem yang melibatkan banyak orang, kejahatan yang biasanya berjenjang dari
blue collar crimes dan pertikaian atau konflik, konflik sosial bersifat etnis,
rasial, sectarian, ideologis dan sebagainya.
C.
Bentuk Dan
Teori Perubahan Sosial
Terdapat tiga bentuk perubahan yang disepakati kalangan ilmuwan sosial,
evolusi revolusi dan reformasi. Evolusi dipahami sebagai bentuk perubahan yang
memakan waktu lama. Proses perubahan seperti ini cenderung hanya melingkar di
tingkat elite saja dan sedikit sekali mengakomodasikan input dari grass root
yang muncul dari permukaan sebagai reaksi atas berbagai kebijakan elite
penguasa. Konsekuensi logis dari perubahan model ini akan menempatkan rezim
penguasa pada keleluasaan menentukan agenda-agenda perubahan yang ada berdasar
“aman atau tidak” bagi kekuasaanya.
Perubahan model ini, biasanya kurang poluler di Dunia ketiga yang
mayoritas adalah berpenduduk muslim, karena perubahan politiknya secara umum
masih cukup eksplosif. Tidak perlu tokoh yang kharismatik atau terkenal untuk
evolusi, karena semua ditentukan dalam kendali penguasa.
3
Elite penguasa
berpihak pada tertentu saja yang bisa terlibat dalam perumusan persoalan yang
ada dan itu di atas kepentingan. Figur-figur di luar lingkaran kekuasaan hanya
memberikan respons minimal sebatas masukan atau paling maksimal, tekanan,
itupun jika ada kebebasan.
Bentuk kedua
adalah revolusi. Perubahan secara cepat ini cukup populer di kalangan gerakan
sosial atau aktivis pembebasan. Dalam prosesnya, cara ini cukup beresiko. Bisa
jadi dalam prosesnya yang singkat tersebut meminta banyak korban sebagai
prasyarat dari proses yang memang cukup reaktif dan terkesan sporadis dari sisi
waktu maupun dari agenda-agenda yang di lakukan. Hasil dari cara ini dapat
dilihat dengan cepat, karena secara umum bertujuan pada perubahan politik,
khususnya perubahan tampuk sosial.
Revolusi islam
sebagai metode perubahan sebuah tawaran yang telah pernah diaplikasikan dalam
lapangan kenegaraan di Iran di bawah kepemimpinan Ayatullah Khomeni (1977),
mesir Ikhwanul Muslimin bersama Nasser (1952) dan beberapa negara arab lainnya,
baik memenuhi standar teori barat maupun tidak.
Sedangkan
reformasi didefinisikan sebagai sebuah bentuk perubahan yang gradual dan
parsial. Tidak terlalul cepat, namun juga tidak terlalu lambat, reformasi merupakan
bentuk kompromi antara evolusi dan revolusi. Reformasi atau pembaharuan
dianggap menyimpang telah berlangsung di berbagai belahan dunia sejak zaman
Renaissance abad ke-15 masehi.
D. Strategi-Strategi Perubahan Sosial
Strategi Normative-Redukatif merupakan
kata sifat norm yang berarti aturan yang berlaku di masyarakat (norma sosial),
sementara reeducation dimaknai sebagai pendidikan ulang untuk menanamkan dan
menganti paradigma cara berfikir masyarakat yang lama dengan yang baru. Sifat
strategi perubahannya perlahan dan bertahap.
Cara atau taktik yang digunakan adalah
mendidik, yakni bukan saja mengubah perilaku yang tampak melainkan juga
mengubah keyakinan dan nilai sasaran perubahan.
4
Kalau kita perhatikan dinamika
sosial yang terjadi di tengah masyarakat, maka kita akan dapati perubahan
selalu berjalan seiring dengan dinamika itu. Tanpa kita sadari dan kita
rencanakan banyak yang terjadi perubahan dalam masyarakat. Misalnya dalam
masyarakat minangkabau. Dahulu ada semacam aturan tidak tertulis dalam
masyarakat bahwa setiap anak lelaki yang telah baligh harus ditempa di surau
(semacam langgar kalau adat jawa). Mereka brlajar Al-Quran disana dan pencak
silat.
Perubahan semacam ini semacam dapat
disebut sebagai perubahan sosial yang tidak direncanakan. Ciri utama perubahan
ini lebih sering merupakan akibat perkembangan teknologi, pengetahuan dan
globalisasi.
Berbeda dengan Sosial Engineering,
perubahan model ini adalah perubahan yang disengaja direncanakan dan memiliki
cara dan teknik tertentu (yang bisa juga disebut metodologi). Selain itu
perubahan ini juga menentukan desain akhir dari proses perubahan yang
dilakukan.
Dengan melihat kondisi perubahan
diatas, maka dalam konteks pergerakan yang menginginkan adanya perubahan
masyarakat menuju kondisi yang lebih baik, tentulah model perubahan yang
terencana yang menjadi corcern kita. Karena ketika kita menetapkan akan
mewujudkan masyarakat yang lebih baik, maka sesungguhnya kita telah menetapkan
akan mewujudkan masyarakat yang lebih baik, maka sesungguhnya kita telah
menetapkan sebuah desain akhir dari proses yang akan kita lakukan dan ini
merupakan karakter khas dari sosial engineering.
Salah satu hasil dari rekayasa sosial adalah
revolusi dan reformasi dari sebuah negara, revolusi adalah sebuah perubahan
total. Ia tidak sekedar merubah perbagian dari komponen sosial. Tetapi revolusi
diluncurkan untuk mengganti sebuah tatanan atau sistem.Sedangkan reformasi
hanya menyetuh beberapa dimensi saja dan
tidak melakukan perubahan asas. Sebuah reformasi dilakukan ketika yang
bermasalah hanyalah sebatas kesalahan fungsi dari beberapa organ atau cabang
saja. Reformasi dilakukan ketika asas yang berlaku masih sesuai dengan konsep
dari idea.
5
E.
Konsep-konsep
Rekayasa sosial
Di dalam
mekanisme perubahan sosial dibutuhkan konsep-konsep dasar sebagai model
perubahan sosial dalam perubahan dalam upaya memecahkan sosial. Konsep rekayasa
sosial itu berupa planned social change (perubahan sosial terencana). Karena
semua rekayasa merupakan alat untuk mencapai sebuah misi.
Beberapa
konsep-konsep sosial sebagai berikut meliputi :
- Evolusi
Evolusi juga suatu penyesuaian mental karena
tekanan yang tidak lagi mentolerir kebiasaan berfikir yang di bentuk pada masa
lampau untuk menyesuaikan dengan keadaan yang lain (Veblen,1944). Evolusi
sosial dengan kata lain perubahan dengan perlahan-lahan dan kumulatif (evolusi
bukannya revolusi) dan perubahan sosial ditentukan dari dalam(endogen bukan
oksigen) sebagai contoh evolusinisme di inggris.
- Revolusi
Kata revolusi muncul dalam pengertian umum pada
abad ke 14 yang berarti gerakan berputar untuk menunjukkan gerakan
berputar-putar benda-benda di langit. Namun seiring berjalannya waktu revolusi
dapat di artikan sebagai terobosan historis yang membentuk masyarakat baru dan
sebagai bentuk dari perubahan sosial yang paling spektakuler yang menyentuh
aspek berkehidupan berbangsa, perubahan
yang beresiko dan sporadis.
- Reformasi
Reformasi sendiri pernah terjadi di Indonesia
pada tahun 1998 saat penggulingan soeharto. Merupakan sebuah ledakan kejenuhan
atas ketidaknyamanan terhadap situasi tertentu dalam masyarakat sehingga
terjadi formasi ulang dalam struktur pemerintahan di mana orde baru tidak dapat
dipercaya oleh masyarakat, namun dampak pasca reformasi pun belum dirasakan.
- Metamorfosis sosial
Konsep ini berlangsung perlahan namun pasti,
membutuhkan waktu yang tidak cepat namun juga tidak lambat danmencakup segala
bidang kehidupan aspek secara menyeluruh dan memperhitungkan efek secara matang
dan membutuhkan biaya yang cukup besar dan waktu secara relative lebih cepat.
6
Analisis permasalahan Sosial Engineering (Rekayasa
Sosial) dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan
internal maupun eksternal dilihat dari aspek :
- Kekuatan
a.
Penguasaan
media
Pentingnnya media sebagai sarana
untuk mencari dan mendapatkan informasi sehingga masyarakat menjadi tahu
informasi yang sedang berkembang saat ini dan membuktikan fakta-fakta untuk
mencari kebenaran dalam perubahan sosial.
b. Revitalisasi dan pembaharuan
Revilitasasi akan berekolesasi
dengan teori positif perubahan sosial dengan strategi perubahan
normative-reedukatif.
c. Pengaruh globalisasi
Globalisasi saat ini sangat
pengaruh set masyarakat tanpa ada yang mengarahkan dan merencanakan.
d. Konteks perubahan pergerakan
Masyarakat menginginkan perubahan
ke arah yang lebih baik dengan model yang terencana.
- Kelemahan
a. Pengaruh budaya asing
Dalam perkembangan zaman budaya
asing yaitu budaya barat yang sangat mempengaruhi perubahan sosial terutama
generasi muda.
b. Kecanggihan teknologi
Teknologi saat ini sudah semakin
canggih dengan mengakses informasi yang di dapat belum tentu akurat banyak yang
di dapat informasi negative.
c. Tidak memiliki konsep
Konsep yang tidak terencana dalam
model perubahan akan menghasilkan perubahan
tidak sesuai yang di inginkan
d. Konflik-konflik sosial
Dalam konflik sosial yang ada di
masyarakat dengan adanya kesenjangan antara si kaya dan si miskin akan
menimbulkan kecemburuan sosial
7
- Peluang
a. Terwujudnya reformasi
Reformasi dari sebuah negara adalah
sebuah perubahan total untuk mengganti sebuah tatanan atau sistem
b. Merancang strategi yang matang
Untuk mewujudkan perlu usaha yang
matang dan merancang strategi yang pas untuk di dalami oleh masyarakat.
c. Menjadi pribadi pembelajar dan berilnu
Dalam segi pendidikan masyarakat
perlu berbenah untuk menjadi diri yang berilmu dengan cara terus belajar
d. Mempunyai visi misi bertujuan ke arah yang
lebih konkrit
Dalam perubahan sosial harus
mempunyai visi agar pihak-pihak yang bersingunggan tidak berkonspirasi besar
dan menyesatkan
- Hambatan
a. Dampak revolusi besar
Pergolakkan penjajahan atas negara
miskin semakin berkobar, penindasan dimana-mana, pengrusakan eksplorasi sumber
daya manusia.
b. Pelecehan terhadap kaum yang lemah
Dalam hal ini teori revolusi
menjadi suatu konsep yang gagal karena revolusi bukan solusi alternative karena
tidak melindungi hak-hak masyarakat yang lemah.
c. Efek yang di timbulkan pasca revolusi
Revolusi tidak menjadikan kemajuan
justru adanya krisis yang berkepanjangan dan tidaknya kemakmuran justru
melahirkan ketidakadilan dalam masyarakat.
d. Perubahan revolusi melahirkan radikal
Menimbulkan reaksi emosional dan
intelektual yang besar sangat berpengaruh dalam perubahan sosial masyarakat hal
ini menjadi rasa ketakutan.
8
BAB III
Kesimpulan
- Rekayasa sosial merupakan sebuah proses yang direncanakan, dipetakan pelaksanaanya guna mengadakan perubahan struktur dan kultur berbasis pada sosial masyarakat
- Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial yakni ideas merupakan pandangan hidup, tokoh-tokoh besar, gerakan sosial.
- Sumber-sumber perubahan juga bisa disebabkan oleh kemiskinan, kejahatan yang biasanya berjenjang dari blue collar dan pertikaian atau konflik
- Di dalam mekanisme perubahan sosial dibutuhkan konsep-konsep dasar sebagai model perubahan sosial dalam upaya memecahkan masalah. Adapun konsep rekayasa sosial meliputi evolusi, revolusi, reformasi, dan metamorphosis
Saran
Sebagai mahasiswa mempunyai peran yang sangat
penting dalam upaya perubahan sosial yakni sebagai kekuatan korektif terhadap
penyimpangan yang terjadi sebagai alternative pemecah masalah.
Referensi
www.google.comhttp://muslimkad.blogspot.com/2012/makalah-dm-ii-dauroh-marhalah-rekayasa.html
www.google.comhttp://riaucrisiscenter.blogspot.com/2008/07/rekayasa-sosial-adalah-langkah-awal.html
9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar