Mata Kuliah
: Ilmu Sosial Dasar Dasar
Dosen : Muhammad
Burhan Amin
Topik Makalah
Perilaku Sosial Kelompok Punk
Kelas : 1-KA39
Tanggal
Penyerahan Makalah : 19 Oktober 2012
Tanggal Upload Makalah : 20
Oktober 2012
P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh pekerjaan
dalam penyusunan makalah ini saya buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari
tim / pihak lain.
Apabila terbukti tidak benar, saya siap menerima konsekuensi untuk mendapat
nilai 1/100 untuk mata kuliah ini.
P e n y u s u n
N P M
|
Nama
Lengkap
|
Tanda
Tangan
|
17112051
|
Siti
Fathiyah Wardati
|
Program Sarjana Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
Puji
syukur atas kehadirat ALLAH SWT saya bisa menulis makalah tentang perilaku
sosial kelompok punk. Tingkah laku sekelompok anak punk memang sudah sangat
meresahkan masyarakat dan mereka seperti tidak bermanfaat bagi hidupnya dan
akhirnya mereka mencari kebebasan dan tidak mau di kekang dan banyak dari
mereka berusia produktif yang seharusnya mengejar cita-cita yang mereka
inginkan.
Kelompok
punk juga merupakan bagian anak bangsa yang juga harus diperhatikan oleh
negara. Tapi negara tidak pernah memperhatikan mereka dan menganggap mereka
kaum marginal yang terpinggirkan dan banyak dari mereka sudah putus sekolah.
Dan saya ingin tahu kenapa mereka hidup seperti itu yang tidak sama dengan
kebanyakan orang pada umumnya.
Bekasi, oktober 2012
Siti Fathiyah Wardati
1
Daftar Isi
Kata Pengantar……………………………………………………………………1
Daftar Isi………………………………………………………………………….2
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………...3
1. Latar Belakang....................………………………………………………....3
2. Tujuan…………...……………………………………………………………4
3. Sasaran…………....…………………………………………………………..5
BAB II Permasalahan……….…………………………………………………6
1. Kekuatan …...………………………………………………………………..6
2. Kelemahan………………………………………….………………………..7
3. Peluang/Hambatan…………………………………………………………...8
4. Tantangan……………………………………………………………………9
BAB III Kesimpulan Dan Rekomendasi…...…………………………………….10
1. Kesimpulan…………………………………………………………………..10
2. Rekomendasi………………………………………………………………...10
Referensi………………………………………………………………………...10
2
BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Kita sering melihat
segerombolan remaja berpakaian unik jika tidak di sebut aneh. Mereka tegak di
persimpangan, membawa gitar kecil sambil bernyanyi. Mereka mengaku sebagai anak
mengaku punk mengikuti aliran bebas berekspresi tanpa harus menganggu orang
lain. Bahkan yang menjadi mengherankan lagi, ada anak-anak usia bermain yang
sudah ikut di dalamnya.
Masa remaja di katakan
sebagai suatu masa yang berbahaya karena pada periode itu, seorang meninggalkan
tahap kehidupan masa kanak-kanak untuk menuju tahap berikutnya yaitu tahap
kedewasaan. Masa ini dirasakan sebagai suatu krisis karena belum adanya
pegangan, sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Generasi muda
sangat di perlukan pembelajaran dari kehidupan.
Di kota-kota besar
seperti Indonesia, sekarang ini bermunculan sekelompok generasi muda yang
mempunyai gaya hidup yang sangat menyimpang dari norma-norma masyarakat
setempat, sekelompok generasi muda itu di sebut dengan anak punk. Gaya hidup
punk ialah relatif tidak seorangpun
memiliki gaya hidup sama dengan yang lainnya gaya hidup berkembang sesuai
dengan tempat, waktu dan situasi. Dengan kata lain punk berusaha membebaskan
sesuatu yang membelenggu pada zamannya masing-masing.
Gaya hidup anarkis yang
membuat mereka merasa mendapat kebebasan. Adapun yang mengatakan bahwa
sekelompok anak muda bergaya hidup anak punk dikarenakan adanya suatu gejala
perasaan yang tidak puas, sehingga mereka mengubah gaya hidup mereka dengan gaya
hidup punk. Namun pada kenyataannya gaya hidup punk ternyata membuat masyarakat
menjadi resah dan sebagian lagi menganggap mereka mengarah gaya hidup ke
barat-baratan. Sehingga anak punk sekarang memang menjadi kelompok generasi
muda yang modernisasi.
3
2. Tujuan
Tujuan saya menulis
untuk menambah wawasan menghadapi masalah sosial kelompok punk dan sudah
menjadi fenomena di kalangan generasi muda yang notabennya generasi penerus
bangsa yang seharusnya memajukan bangsa yang krisis moralitas yang semakin hari
semakin merosotnya budaya.
Dan kekerasan dalam
kelompok punk nampaknya sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka dan bahkan
saling memukul, menendang satu dengan yang lainnya hanya untuk mengikuti irama
lagu punk. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama kelompok
punk yang lainnya.
Para anggota dari
kelompok punk merupakan seniman, apa yang mereka alami dalam kehidupan
sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam karya seni, dan kelompok punk biasanya untuk
bertahan hidup mereka mengamen ada juga menjadi polisi cepek dipertigaan atau
perempatan jalanan dan mereka beralasan untuk memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri dan kelompoknya.
Dan kelompok punk biasanya mempunyai ciri khas
tersendiri dari segi penampilan dengan gaya rambut yang Mohawk ala suku
Indian dengan warna-warna terang dan
mencolok. Belum lagi dengan atribut rantai yang tergantung di saku celana,
sepatu boot Dr. Marten, kaos hitam, jaket kulit penuh badge atau peniti serta
spikes(gelang berbahan kulit dan besi seperti paku yang terdapat di
sekelilingnya) yang menghiasi pergelangan tangannya dan menjadi bagian tak
terpisahkan dari busana mereka. Begitu juga dengan celana jeans super ketat, makin menguatkan anti
kemapanan dan anti sosial pada mereka.
Gaya hidup punk juga di
identikan dari sisi negatif dari masyarakat karena ada sebagian anak punk
sendiri mempunyai kelompok dan selalu berkumpul dengan yang lainnya dan sering
memanfaatkan untuk berbuat kriminal bahkan ada juga yang memakai narkoba
sehingga mengakibatkan pandangan masyarakat terhadap kelompok punk adalah
perusak.
4
3.
Sasaran
Ada juga beberapa kelompok punk yang ikut
melakukan aksi demo terhadap pemerintah
yang menganggap mereka kaum marginal yang selalu membuat onar dan adanya kelompok punk yang semakin banyak ini
menujukkan bahwa pemerintah gagal menciptakan lapangan pekerjaan dan memicu
tingginya angka kriminalitas. Karena itu
pemerintah harus bisa mengurangi jumlah kelompok punk yang semakin banyak dan
meluas di beberapa daerah dan memberikan mereka lapangan pekerjaan karena
banyak dari kelompok punk berusia produktif.
Menurut ilmu sosiologi, perilaku kelompok punk
di pengaruhi beberapa faktor. Yang pertama lingkungan keluarga, ketika orang
tua mengajarkan sopan santun sejak usia dini dan serta melakukan kontrol
terhadap kehidupan mereka. Maka seorang anak pun terbiasa melakukan apa yang di
ajarkan oleh orang tuanya. Dan sebaliknya jika orang tua tidak mengajarkan
sopan santun terhadapnya anaknya maka anak akan mudah di pengaruhi oleh faktor lain.
Dan peran masyarakat sangat di perlukan karena
kelompok punk juga dari bagian masyarakat yang kurang beruntung, dan musisi
punk menciptakan lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran dengan
kejamnya dunia, menceritakan rasa frustasi, kemarahan, dan kejenuhan
berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, penangguran
serta sikap represi aparat.
Di setiap tempat kelompok punk mampu menjelma
menjadi sebuah gaya hidup yang konsisten melawan pemaksaan ide maupun budaya
kapitalis maupun negara. Karena mereka enggak setuju dengan otoritas, sehingga
mereka hidup berdikari alias berdiri di kaki sendiri.
Dalam skala negara punk mengusung ide
anarkisme. Dan para pencetus kelompok punk anarkisme adalah sebuah ideologi
yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa negara. Disini anarkisme
menghendaki tatanan sosial yang tidak tatanan agar setiap orang mempunyai hak
setara dengan orang lain untuk mencapai perkembangan material dan moralnya
secara maksimal. Sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri tanpa perlu
campur tangan negara.
5
BAB II
Permasalahan
1.
Kekuatan
a.
Tingginya
rasa kecintaan pada kelompoknya
Rasa
kecintaan punkers terhadap kelompoknya sangat di tonjolkan karena mereka
beranggapan kelompoknya adalah keluarga, dan berideologi dengan tujuan yang
sama dan kelompok punk saling berkaitan satu dengan yang lainnya, dan adanya
sifat menjunjung tinggi antar kelompoknya. Kelompok punk identik dengan
loyalitas tinggi terhadap sesame teman antar kelompok punk.
b. Berfikir gaya hidup bebas
Bebas berekspresi yang di usungkan kelompok
punk sangat berpengaruh dan akhirnya mereka untuk ikut-ikutan menjadi anak punk
yang berfikir gaya hidup bebas karena mereka tidak ingin mematuhi aturan
pemerintah dan tidak mau di kekang mereka hanya ingin kebebasan.
c.
Kurangnya
aturan dari pemerintah
Seharusnya
negara membuat aturan kebebasan berekspresi di mana kebebasan itu perlu aturan,
negara hanya sibuk dengan urusan negara tidak memperhatikan kelompok sosial di
mana kelompok punk sudah sangat memperhatinkan dan meresahkan, kelompok punk
selalu membuat anarkisme karena mereka sudah terbiasa dengan perbuatan
anarkisme dan sudah termasuk perbuatan tindakan criminal karena tidak adanya
aturan negara yang mengatur kelompok-kelompok sosial.
d.
Budaya
kekerasan
Kekerasan dalam kelompok punk sudah menjadi
budaya dan mereka sudah sering melakukannya dan kadang sudah sangat meresahkan
masyarakat sekitarnya, dan masyarakat berpandangan negatif terhadap kelompok
punk, punk beridentik dengan gaya urakan dan selalu membuat onar dan membuat
masyarakat menjadi takut.
6
2.
Kelemahan
a.
Adanya
pengaruh globalisasi
Dengan
seiringnya perkembangan zaman yang semakin maju pengaruh globalisasi sehingga
tidak di pungkiri lagi muncul banyak sekali kelompok-kelompok sosial dalam
masyarakat. Kelompok punk muncul di karenakan adanya persamaan tujuan dari
masing-masing individu, maka muncul kelompok punk yang berideologi sama,
kelompok punk sangat menyukai budayanya sendiri, kelompok punk di pengaruhi
oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia secara globalisasi dan karena
kurangnya pengetahuan budaya sendiri. Dan semakin mempengaruhi budaya punk di
Indonesia yang semakin luas di kota-kota besar Indonesia.
b.
Pengaruh
dari lingkungan pergaulan
Pada usia remaja anak akan lebih sering bersama
teman karena masa ini mereka lebih di mengerti oleh teman ketimbang orang tua
mereka, karena mereka merasa lebih nyaman dan timbul kepercayaan kepada teman
dari pada keluarga. Namun disinilah akan timbul sisi positif atau negatif,
sebab tidak semua teman membawa pengaruh positif.
c. Ingin merasa bebas dan tidaknya aturan yang
mengikatnya
Kelompok
punk berkehidupan bebas dan menciptakan aturan-aturan sendiri sesuai
dengan keinginan mereka dan punk
memiliki ideologi yang lazim di sebut DIY (do it yourself/Lakukan sendiri). Dan ideologi punk di ambil dari kata “ideas”
dan “logos” yang berarti buah pikiran murni. Kehidupan punk membebaskan dari
segala sesuatu yang membelenggu mereka dan tidak mau terikat dengan apapun.
d.
Ingin
diperhatikan oleh lingkungan sekitarnya
Dan kemungkinan terjadinya anak punk tersebut dikarenakan kurangnya perhatian
keluarga atau kurangnya dukungan keluarga, sehingga memutuskan untuk menjadi
punk yang menurut masyarakat tidak baik dan menimbulkan sisi negatif yang bisa
merugikan dirinya sendiri dan orang lain dan sering dikucilkan oleh masyarakat.
7
3.
Peluang /
Hambatan
a.
Menjalin
kekeluargaan antar sesama kelompok punk
Biasanya kelompok punk sangat erat hubungannya
dengan kelompoknya satu sama lain seperti keluarga, dan menjadi akrab sesama
kelompok punk dan saling mengahargai perbedaan pendapat dengan kelompok yang
lain. Dapat memahami keputusan antar sesama kelompok punk.
b.
Pembentukan
karakter punk
Bisa berfikir memenuhi kebutuhan hidupnya
sendiri tanpa bantuan dari keluarga maupun orang lain. Dan bisa menghasilkan
karya seperti menjadi musisi punk dan memberikan dorongan motivasi kepada
kelompok yang lain untuk menjadi lebih kreatif dan masyarakat bisa menerima
hasil karya mereka, kelompok punk biasanya menjadi lebih mandiri.
c.
Menjadi
bahan evaluasi negara
Dengan tingginya angka pengangguran negara
seharusnya memiliki bahan untuk program mengentaskan pengangguran dan
kemiskinan ekonomi dan pendidikan dan yang akhirnya semakin banyaknya
kelompok-kelompok sosial seperti kelompok punk di kota-kota besar dan
menempatkan kelompok punk ke jalan yang lebih baik dan kelompok punk yang ada
sekarang ini sangat menganggu masyarakat dan bahkan punk tidak segan-segan
merampok dan membuat kriminal.
d.
Mempunyai
keberanian untuk mengemukakan berekspresi
Kebebasan
berekspresi bisa di tuangkan dengan lagu-lagu punk dan memberikan kesempatan
pada kelompok punk untuk berekspresi di mana kebebasan bisa membentuk kelompok
punk menjadi lebih positif dan diterima dalam masyarakat, kelompok punk lebih
berani memberikan pendapatnya dengan sebuah lagu dengan menyinggung sikap
masyarakat yang memganggap seperti kaum marginal yang terpinggirkan dan tidak
bermanfaat.
8
4.
Tantangan
a.
Menjadi
kelompok radikalisme
Sikap
radikalisme yaitu sikap tidak percayanya terhadap negara dengan membentuk
kelompok tanpa adanya aturan dari negara dan bersikap acuh kepada negara tanpa
harus menjadi beban dan menyimpang dari masyarakat umum. Dan sikap apatisme
terhadap negara dan di kucilkan oleh masyarakat umum.
b.
Berprasangka
negatif terhadap kelompok punk
Menimbulkan reaksi negatif dari
masyarakat menganggap mereka punk sebagai bentuk penyimpangan, dan dampak
berprangsangka negatif kelompok punk yang memiliki identitas punk dan
pencitraan punk sebagai bentuk penyimpangan, dan menganggap mereka sudah
meresahkan masyarakat.
c.
Memunculkan
budaya baru
Memaknai budaya punk menjadikan punk sebagai sebuah sistem yang subkultural
yang berbeda, subkultural punk adalah bentuk kenakalan anak, dan menimbulkan
pandangan yang sama dengan bergaya yang sama. Dan keunikan punk menjadi nilai
negatif. Dan di Indonesia sendiri budaya punk budaya yang baru dan kehadiran
budaya punk sangat memiliki nilai nagatif dan begitu banyak anak yang meniru
budaya punk
d.
Tidak
adanya sumber daya manusia yang berkualitas
Kelompok punk rata-rata sudah putus sekolah dan
mereka tidak ada inginan untuk melanjutkan pendidikan dan mengakibatkan mereka
menjadi manusia yang tidak berkualitas dan kemiskinan yang membelenggu mereka
dan minimnya lapangan pekerjaan membuat mereka menjadi frustasi dan membuat
rasa ketidakpuasan dan akhirnya menjadi kelompok punk, dan menimbulkan respon
terhadap kelompok punk dan beranggapan punk berperilaku menyimpang.
9
BAB III
Kesimpulan Dan
Rekomendasi
1.
Kesimpulan
a.
Punk
sebagai suatu bentuk kebudayaan yang di anggap sebagai suatu penyimpangan dari
norma-norma masyarakat pada umunya.
b.
Kelompok
punk termasuk kelompok yang sangat keras mereka sangat menutup diri dengan
orang lain.
c.
Kelompok
punk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri demi bertahan hidup dan kelompoknya
dengan cara mengamen dan menjadi polisi cepek di pertigaan jalanan.
d.
Nilai punk
yang berbeda dapat di pahami oleh masyarkat tanpa menimbulkan konflik.
2.
Rekomendasi
a.
Punk
memiliki ideologi yang berbeda dari kelompok yang lainnya.
b.
Punk
memunculkan budaya baru di Indonesia dengan masalah sosial yang sudah ada.
c.
Mempunyai
kesetaraan untuk mencapai perkembangan material dan moral secara maksimal.
d.
Mampu menjelma menjadi kelompok yang konsisten
oleh para kapitalis maupun pemerintah.
Referensi
2.
www.google.comhttp;//Pondzdraz.multiply.com/journal/item/46
10