Cerpen nonfiksi
ANTARA CINTA DAN
PERSAHABATAN DI MASA SEKOLAH PUTIH ABU-ABU
Hidup akan indah bila kita masih
memiliki seseorang yang kita sayangi, seperti minarti , minarti masih memiliki
orang tua yang sayang dengannya dan saudara laki-lakinya yang sangat
menggemaskan yang masih kelas 4 SD. Serta tak luput mempunyai seorang sahabat
yang baik yang selalu bersama ketika dia duka, lara pun senang. Minarti mempunyai
sahabat dia bernama Fathiyah dan Fitri. Kemana-mana kami selalu bersama seperti
layaknya besi dan magnet yang sulit dipisahkan. Mereka pertama kenal ketika
pertama MOS dan memulai sekolah di SMA , Ketika itu Fathiyah duduk sendirian
dan tak sengaja Minarti menghampirinya dan berkenalan. Setelah mereka
berbincang-bincang cukup lama datanglah seorang anak perempuan cantik putih
bertahi lalat di bawah bibir yang tipis. Tahi lalatnya itu membuat wajahnya
menjadi manis dan disegani oleh kaum Adam.
“Hai…. Fathiyah dah lama nunggunya
yah???” kata perempuan itu
“Ea… lama banget, kamu dari mana saja???? kata Fathiyah
“Maaf yach aku berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Fathiyah sambil tersenyum.
“Oa,untungnya ada Minarti yang menemani aku di sini, Mi kenalin ini Minarti teman sekelas kita juga lho. Oya mi kenalin ini teman satu bangku aku namanya Fitri” kata Fathiyah sambil memperkenalkan temannya.
“Kenalin aku Minarti, aku duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Minarti memperkenalkan dirinya kepada Fitri.
“Aku Fitri, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya fitri kepada Minarti.
“Aku aslinya kebumen, tapi di sini aku ngekost” jawab Minarti.
“Kapan-kapan kita main ke kostnya Minarti, Gimana,?? Fathiyah lo juga ikut yach”?? fitri melontarkan pertanyaan kepada fathiyah.
“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Minarti, Gimana kalau kita buat genk saja?” usul Fathiyah.
“Aku setuju dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.
“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian, aku ingin bersahabat dengan kalian. Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti itu, takutnya kalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” jelas Minarti.
“Yah Min, tapi……….”
Sebelum melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.
Sungguh ribet dan susah kembali menjadi peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.
Setelah kumpul di lapangan Fathiyah dan Fitri senyum-senyum sendiri, dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Fathiyah,”Fat, kamu dan fit senyum kenapa??” Tanya Minarti dengan penasaran.
“Asal kamu tau aja ya Min, aku dan fitri itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama cowok itu katanya sih namanya Fatah”. jawab Fathiyah.
“Yang mana?” Tanyaku lagi.
“Itu yang paling cakep sendiri, Oa aku juga ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Fitri yach kalo aku ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Fitri ngefens sama ka’ Adit”. jelas Fathiyah.
“okey, tenang saja Fathiyah gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.
“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya ember saja bocor… . hehehehe”. Fathiyah sambil ketawa
Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di bubarkan.
Minarti sedang berfikir sepertinya enak sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama seperti yang Minarti rasakan saat ini Minarti ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya lama sekali menunggunya waktu seperti itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Minarti harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan seperti ini, kalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.
Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan tuhan yang maha esa, Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah sang kholik pencipta alam semesta.
Ricuhan murid-murid SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya menggunakan mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.
Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Fathiyah sahabatku sendiri.
“Hai…….min kok sendirian saja disini.” kata cowok itu yang bernama Fatah.
“Yah…. teman-teman aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi aku pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Fatah.
“Oa…… kamu les di Prima Eta yach??” Tanya Fatah.
“Eah…..kok kamu tau sich…” jawabku.
“Kan aku juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” kata Fatah.
“Memang kamu kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”
“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”
“yapz……….”
Aku tak ingin dekat-dekat dengan Fatah, Tapi aku juga punya perasaan sama Fatah aku bingung kalau aku berdekatan sama Fatah nanti Fathiyah cemburu. Kemudian ku pamit sama Fatah.
“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku pada Fatah.
“Owg…..eah Min silahkan”
Kemudian aku menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan aku ketemu Fathiyah. Aku menyapa Fathiyah dengan senyuman. Tapi apa yang Fathiyah kasih padaku, Fathiyah bersikap sinis. Aku bingung kenapa Fathiyah bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari Fitri. Aku ingin menanyakan kepada Fitri. Tentang sikap Fathiyah kepadaku. Setelah kutemukan Fitri, ku langsung menanyakan kepada Fitri.
“fit,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.
“Nanya tentang apa?”
“Tadi aku ketemu fathiyah, aku nyapa dia, Tapi dia cuek, malah dia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku fit”.
“Apa benar tadi kamu janjian sama fatah di perpustakaan, kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.
“fit, tadi itu, aku gak sengaja ketemu fatah di perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke fathiyah fit.”Aku memohon ke fitri agar dia bisa bantuin aku untuk jelasin ke fathiyah.
“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”
“Terserah kamu fit, yang penting fathiyah tidak salah paham sama gw”
Kemudian setelah pulang gw nungguin fitri dan fathiyah di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah aku melihat fathiyah.Aku langsung peluk fathiyah dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar fathiyah mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.
“Fat, plis dengar penjelasan aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama fatah, mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”
“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Fathiyah.
“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan fat, kalau kamu masih gak percaya, gimana kalau kamu nanya langsung sama fatahnya?”
“owg………..yach dech aku sekarang percaya kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin aku juga yach Min,,”.
“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.
“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.
Aku bingung kenapa fathiyah langsung maafin aku, padahal aku baru sebentar jelasin kapada fathiyah. leganya perasaanku ini.
“Makasih Fat”.
Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya senang banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.
“Ea… lama banget, kamu dari mana saja???? kata Fathiyah
“Maaf yach aku berangkatnya siang, soalnya bangunnya kesiangan… hehehe” jawab Perempuan yang berbicara dengan Fathiyah sambil tersenyum.
“Oa,untungnya ada Minarti yang menemani aku di sini, Mi kenalin ini Minarti teman sekelas kita juga lho. Oya mi kenalin ini teman satu bangku aku namanya Fitri” kata Fathiyah sambil memperkenalkan temannya.
“Kenalin aku Minarti, aku duduknya di samping tembok dekat pintu sama Ovie” kata Minarti memperkenalkan dirinya kepada Fitri.
“Aku Fitri, low boleh tau lo tinggalnya dimana”?? Tanya fitri kepada Minarti.
“Aku aslinya kebumen, tapi di sini aku ngekost” jawab Minarti.
“Kapan-kapan kita main ke kostnya Minarti, Gimana,?? Fathiyah lo juga ikut yach”?? fitri melontarkan pertanyaan kepada fathiyah.
“Itu ide yang bagus kita selalu kumpul-kumpul bareng di kosannya Minarti, Gimana kalau kita buat genk saja?” usul Fathiyah.
“Aku setuju dengan pendapatmu. Nanti kita buat kaos yang sama, tapi dipikir-pikir nama genk nya apa yach”?? Mia menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal karena begitu bingungnya.
“Tapi maaf teman-teman bukannya gw menolak, tapi aku bener-bener gak setuju dengan pendapat kalian, aku ingin bersahabat dengan kalian. Tapi aku gak suka buat genk-genk seperti itu, takutnya kalau kita buat genk, banyak teman-teman yang benci dan iri.” jelas Minarti.
“Yah Min, tapi……….”
Sebelum melanjutkan pembicaraannya bel sekolah pun berbunyi tanda peserta MOS kumpul di halaman sekolah untuk diberikan arahan dan himbauan dari kepala sekolah.
Sungguh ribet dan susah kembali menjadi peserta MOS harus menggunakan kostum planet yang sungguh menyebalkan itu seperti pake kaos kaki yang berbeda,tasnya menggunakan kantong kresek,rambutnya di ikat lebih dari 10 buah,sungguh membosankan dan menyebalkan ketika dimoment-moment MOS seperti ini.
Setelah kumpul di lapangan Fathiyah dan Fitri senyum-senyum sendiri, dan aku bingung kenapa mereka senyum-senyum tanpa sebab. Adakah sumbernya kenapa mereka senyum-senyum sendiri. Setelah aku perhatikan ternyata mereka tersenyum ketika melihat kakak Osis. Dan kemudian aku bertanya kepada Fathiyah,”Fat, kamu dan fit senyum kenapa??” Tanya Minarti dengan penasaran.
“Asal kamu tau aja ya Min, aku dan fitri itu ngefans banget sama anak kelas X-2 itu, terus gw jatuh cinta sama cowok itu katanya sih namanya Fatah”. jawab Fathiyah.
“Yang mana?” Tanyaku lagi.
“Itu yang paling cakep sendiri, Oa aku juga ngefens banget ama kakak OSIS jangan bilang sama Fitri yach kalo aku ngasih tau ke kamu, aku itu ngefans banget sama Ka’ Zaenal sedangkan Fitri ngefens sama ka’ Adit”. jelas Fathiyah.
“okey, tenang saja Fathiyah gw pasti gw bisa jaga rahasia ini kok, dijamin gak bakal bocor dech…….” kataku.
“Aku percaya kok sama kamu….. halah kaya ember saja bocor… . hehehehe”. Fathiyah sambil ketawa
Ketika asyik berbicara ternyata banyak pengarahan yang diberikan oleh kepala sekolah, sungguh menyesal sekali ku ini tidak mendengarkannya. Padahal banyak manfaatnya bagi kita khususnya bagi pelajar. Setelah beberapa lama kemudian peserta MOS di bubarkan.
Minarti sedang berfikir sepertinya enak sekali rasanya ketika menjadi anak SMA. Sama seperti yang Minarti rasakan saat ini Minarti ingin cepat-cepat menggunakan baju putih abu-abu dan agar cepat diresmikan menjadi murid SMA, rasanya lama sekali menunggunya waktu seperti itu. Apalagi, rumahnya sangat jauh dari sekolah sungguh enaknya jauh dari orang tua dan bebas untuk pergi-pergi kemanapun yang kita inginkan bersama teman-teman barunya. Tapi Minarti harus bisa mengendalikan diri dari pergaulan di zaman edan seperti ini, kalau kita mengikutinya maka kita akan masuk ke dalam jurang neraka yang isinya orang-orang berdosa.
Kicauan burung menari-nari di angkasa, Sungguh indah bila ketika memandangnya. Embun pagi menyejukan hati Semerbak wangi mawar membuat segar perasaan kita. Indahya alam ciptaan tuhan yang maha esa, Tak ada yang bisa menandinginya,Karena tuhan adalah sang kholik pencipta alam semesta.
Ricuhan murid-murid SMA bagaikan burung-burung yang sedang menyanyi-nyanyi. Murid-murid mulai berdatangan menuju sekolah untuk menuntut ilmu, walaupun ada yang niat sekolah hanya ingin mendapatkan uang jajan dan ingin memiliki banyak teman. Murid-murid berdatangan ada yang naik motor, sepeda, naik bus mini, angkot, diantar orang tuanya menggunakan mobil, adapun jalan kaki.
Bel sekolah pun berbunyi sebagai tanda waktu pelajaran dimulai. Murid-murid dengan tenang belajar di sekolah. Hening sepi keadaan di sekolah bagaikan tak berhunikan makluk, Seperti di hutan sepi sunyi.
Bel istirahat pun berbunyi, murid-murid bagaikan pasukan burung yang keluar dari sangkarnya menuju kantin gaul bu ijah. Perut mereka terjadi perang dunia ketiga mereka berebut makanan dan cepat-cepat mendahulukan mengambil makanan.
Aku tak nafsu untuk pergi ke kantin dan aku beranikan diri pergi ke perpustakaan.Setelah lamanya aku diperpustakaan datanglah seorang cowok ganteng yang diidam-idamakan oleh Fathiyah sahabatku sendiri.
“Hai…….min kok sendirian saja disini.” kata cowok itu yang bernama Fatah.
“Yah…. teman-teman aku lagi ke kantin, padahal aku diajak kekantin sama mereka, tapi aku pengennya pergi ke perpustakaan……. hehehe” kataku pada Fatah.
“Oa…… kamu les di Prima Eta yach??” Tanya Fatah.
“Eah…..kok kamu tau sich…” jawabku.
“Kan aku juga les disitu,terus gw juga sering merhatikan kamu lho!!” kata Fatah.
“Memang kamu kelas X apa?, kok gw gak pernah lihat kamu?”
“Ruang X-B. oa,kamu ruang X-A ya?”
“yapz……….”
Aku tak ingin dekat-dekat dengan Fatah, Tapi aku juga punya perasaan sama Fatah aku bingung kalau aku berdekatan sama Fatah nanti Fathiyah cemburu. Kemudian ku pamit sama Fatah.
“Dan aku mau ke kelas dulu” kataku pada Fatah.
“Owg…..eah Min silahkan”
Kemudian aku menuju ke kelas, sebelum masuk ke kelas, di jalan aku ketemu Fathiyah. Aku menyapa Fathiyah dengan senyuman. Tapi apa yang Fathiyah kasih padaku, Fathiyah bersikap sinis. Aku bingung kenapa Fathiyah bersikap seperti ini kepadaku, Kemudian aku mencari Fitri. Aku ingin menanyakan kepada Fitri. Tentang sikap Fathiyah kepadaku. Setelah kutemukan Fitri, ku langsung menanyakan kepada Fitri.
“fit,aku boleh nanya sesuatu kepadamu gak?” tak sengaja air mataku membanjiri wajahku yang lembut ini.
“Nanya tentang apa?”
“Tadi aku ketemu fathiyah, aku nyapa dia, Tapi dia cuek, malah dia bersikap sinis kepadaku, Apa salahku fit”.
“Apa benar tadi kamu janjian sama fatah di perpustakaan, kok kamu bisa ngehianatin sahabat sendiri sich”.
“fit, tadi itu, aku gak sengaja ketemu fatah di perpustakaan, sumpah aku sebelumnya gak janjian, tolong bantuin aku, untuk jelasin ke fathiyah fit.”Aku memohon ke fitri agar dia bisa bantuin aku untuk jelasin ke fathiyah.
“yach udah….gimana kalau pulang sekolah gw temuin kalian berdua”
“Terserah kamu fit, yang penting fathiyah tidak salah paham sama gw”
Kemudian setelah pulang gw nungguin fitri dan fathiyah di kantin gaul,setelah beberapa lama aku nungguin munculah mereka dari balik kelas.setelah aku melihat fathiyah.Aku langsung peluk fathiyah dan aku teteskan air mataku.kemudian aku memohon-mohon agar fathiyah mempercayai penjelasin yang diberikan oleh aku padanya.
“Fat, plis dengar penjelasan aku, aku gak ada hubungan apa-apa sama fatah, mana mungkin aku ngehianatin sahabat sendiri.”
“terus kenapa tadi kalian berdua ketemuan di perpustakaan.” Tanya Fathiyah.
“Aku gak sengaja ketemu di perpustakaan fat, kalau kamu masih gak percaya, gimana kalau kamu nanya langsung sama fatahnya?”
“owg………..yach dech aku sekarang percaya kok sama kamu, masa aku percaya sama orang lain daripada sahabat sendiri, maafin aku juga yach Min,,”.
“Memangnya tadi siapa yang bilang sama kamu”.
“Sudah, gak usah dibahas, gak penting”.
Aku bingung kenapa fathiyah langsung maafin aku, padahal aku baru sebentar jelasin kapada fathiyah. leganya perasaanku ini.
“Makasih Fat”.
Kemudian kami pun saling berpelukan rasanya senang banget ketika kami baikan kembali. Setelah pulang sekolah, Aku seperti biasa membuka kembali buku pelajaran. Setelah ku membuka buku, tak sengaja ku temukan secarik kertas yang beramplop. Ku buka perlahan-lahan, tapi kenapa jantungku ikut berdetak lebih kencang. Kubaca perlahan-lahan.
Aku bingung,Aku tak tau harus berbuat apa. Aku bingung
memilih salah satu ini CINTA atau SAHABAT. Kata-kata itu selalu
menggoyang-goyang pikiranku. Aku punya persaan sama fatah dan aku juga gak mau
menyakiti perasaan sahabatku. Kenapa bisa terjadi pada aku, kenapa tidak fitri???
Bukanya aku iri pada fitri, tapi karena perasaan bingung ini jadinya aku tak
sadar menyalahkan fitri.... ya tuhan tolonglah diriku ini, aku harus berbuat
apa?. Kemudian aku berfikir, aku sudah janji hidup dan matiku akan ku
pertaruhkan demi sahabatku yang ku sayang. Aku relakan fatah untuk sahabatku
fathiyah. Aku tak ingn melihat sahabatkusedih. Aku sudah punya keputusan, aku
gak akan terima fatah jadi pacarku, Tapi aku akan bersujud di depan fatah dan
bermohon-mohon agar fatah mau jadi pacarnya fathiyah.
Sumber :
http://www.pustakaseni.com/2014/08/antara-cinta-dan-sahabat-cerpen.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar